Senin, 31 Maret 2014

Perkembangan Pandangan Baru Tentang Organisasi

A. Arti Pengembangan Organisasi 

1. Pengertian Pengembangan Organisasi (OD)
  • Strategi untuk merubah nilai-nilai daripada manusia dan juga struktur organisasi sehingga organisasi itu adaptif dengan lingkungannya.
  • Suatu penyempurnaan yang terencana dalam fungsi menyeluruh (nilai dan struktur) suatu organisasi.
2. Mengapa Pengembangan Organisasi (OD) Perlu Dilakukan?
    Dalam kenyataannya organisasi seringkali terjadi stagnan yang disebabkan keengganan manusia untuk mengikuti perubahan, dimana perubahan dianggap bisa menyebabkan dis equilibrium. Hal ini mengakibatkan patologi dalam organisasi sehingga perlu dilakukan evaluasi, adaptasi, kaderisasi dan inovasi.

Sebab-sebab penolakan/ penentangan terhadap perubahan adalah :
a. Security : Merasa tidak aman dengan kondisi baru yang belum diketahui sehingga perlu penyesuaian.
b. Economic (berkaitan dengan untung rugi) : Organisasi cenderung menolak perubahan karena tidak mau menanggung kerugian dengan adanya perubahan.
c. Psikologis dan budaya/kebiasaan
  • Persepsi : Persepsi yang salah bisa menjadi sumber terjadinya sikap menentang terhadap perubahan.
  • Emosi : Emosi akan menimbulkan prasangka sehingga cenderung menolak perubahan.
  • Kultur :Berguna sebagai dasar dalam menilai hal-hal baru yang diterimanya.
Faktor –faktor penyebab dilakukannya pengembangan organisasi adalah :
a. Kekuatan eksternal
  • Kompetisi yang semakin tajam antar organisasi.
  • Perkembangan IPTEK.
  • Perubahan lingkungan baik lingkungan fisik maupun sosial yang membuat organisasi berfikir bagaimana mendapatkan sumber diluar organisasi untuk masa depan organisasi.
b. Kekuatan internal
   Struktur, sistem dan prosedur, perlengkapan dan fasilitas, proses dan sasaran bila tidak cocok akan membuat organisasi melakukan perbaikan. Perubahan organisasi dilakukan untuk mencocokkan dengan kebutuhan yang ada.

3. Karakteristik Pengembangan Organisasi
  • Keputusan penuh dengan pertimbangan.
  • Diterapkan pada semua sub sistem manusia baik individu, kelompok dan organisasi.
  • Menerima intervensi baik dari luar maupun dalam organisasi yang mempunyai kedudukan di luar mekanisme organisasi.
  • Kolaborasi.
  • Teori sebagai alat analisis.
4. Langkah-Langkah Pengembangan Organisasi
  • Penilaian keadaan.
  • Pemecahan masalah.
  • Implementasi.
  • Evaluasi.
    Tahap Penilaian Keadaan.Didalam mengembangkan action research pada pengembangan organisasi menggunakan pendekatan sistem yang terdiri dari 4 komponen (Karl Albrecht) yaitu:
1. Sistem sosial
    a. Orang-orang yang menjadi anggota organisasi.
    b. Kekuatan formal dalam organisasi.
    c. Nilai-nilai yang hidup dalam organisasi.
    d. Norma-norma.
    e. Sistem ganjaran.
    f. Iklim sosial.
    g. Jaringan komunikasi.

2. Sistem teknik
    a. Orang-orang sebagai faktor produksi.
    b. Fasilitas-fasilitas yang dipakai dalam faktor produksi.
    c. Sumber modal.
    d. Bahan mentah.
    e. Arus kegiatan/ kerja.
    f. Metode dan prosedur kerja.

3. Sistem administrasi
    a. Orang-orang yang melakukan aktivitas pekerjaan.
    b. Struktur organisasi.
    c. Unit-unit yangada dalam organisasi.
    d. Media yang digunakan dalam penyampaian informasi.
    e. Arus informasi.

4. Sistem strategi
    a. Kelompok manajemen puncak.
    b. Hubungan hierarkhi.
    c. Sistem perencanaan.
    d. Petunjuk tertulis tentang prosedur kerja.
    e. Sistem informasi manajemen.

B. Sejarah Perkembangan Organisasi

a. Pelatihan laboratorium, adalah bagaimana setiap individu bisa memahami arti dari organisasi.
b. Umpan balik survei, antara individu saling bekerja sama
c. Riset tindakan, menguji tindakan yang memungkinkan terjadinya kesalahan.
d. Produktivitas dan kualitas kehidupan kerja, yaitu hasil dari pencapain yang telah di uji sebelumnya,serta
e. Perubahan strategik.

    Pertumbuhan yang berkelanjutan di dalam sejumlah pendekatan Pengembangan Organisasi, praktisi, dan keterlibatan organisasi membuktikan sehatnya suatu disiplin dan menawarkan suatu prospek yang menguntungkan di waktu mendatang.

C. Karakteristik Pengembangan Organisasi

       Karakteristik organisasi adalah perilaku dan tingkah laku suatu badan/institusi terhadap kondisi yang ada diluar institusi itu maupun didalam institusi itu sendiri, artinya dalam dunia bisnisnya selalu fokus kepada pelanggannya yang bukan hanya dari luar perusahaan itu tapi juga orang-orang di dalam perusahaan yang merupakan aset perusahaan itu sendiri. (Maksudnya Masih jarang sebuah institusi itu menganggap karyawannya berpotensi untuk jadi aset dan akhirnya kurang mendapat perhatian dari perusahan itu sendiri), jadi semua mengarah kepada mutu yg ditentukan oleh 2 hal seperti yg tertulis sebelumnya.

Secara umum karakteristik pengembangan organisasi :

1) Keputusan yang penuh pertimbangan maksudnya adalah suatu hasil yang diperoleh berdasarkan strategi yang telah direncanakan dalam rangka mewujudkan perubahan organisasional yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat tentang permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.

2) Diterapkan pada semua sub-sistem manusia baik individu, kelompok, dan organisasi maksudnya adalah menerapkan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.

3) Menerima intervensi baik dari luar maupun dalam organisasi yang mempunyai kedudukan di luar mekanisme organisasi maksudnya adalah menerima segala bentuk campur tangan misalnya dalam bentuk pendapat, baik dari anggota yang termasuk dalam sebuah organisasi atau berbagai pihak dari luar organisasi.

4) Kolaborasi maksudnya adalah kerjasama antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi.

5) Teori sebagai alat analisis maksudnya adalah menggunakan pengertian yang disebutkan secara tertulis lalu diterapkan sebagai alat analisis untuk mendapatkan suatu hasil yang memuaskan dari suatu pengembangan organisasi.

6) Mengutamakan potensi manusia maksudnya adalah mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.

7) Interaksi dan Interpendensi maksudnya adalah menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara berbagai satuan kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh.

8) Pendekatan Ilmiah maksudnya adalah menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi

D. Organisasi Masa Depan

      Dalam abad duapuluh satu ini setiap organisasi akan dan harus menghadapi persaingan yang semakin kompleks dan menantang, baik persaingan aktual maupun potensial, yang aktual harus dihadapi dan yang potensial perlu diantisipasi. Dalam menghadapi semua itu terdapat dua pendekatan yang mungkin diambil oleh suatu organisasi yaitu : 1) Pendekatan yang berbasis sumberdaya tangible dan 2) Pendekatan yang berbasis Sumberdaya manusia (intangible).

      Organisasi yang menganggap bahwa persaingan hanya bersifat fisik pendekatan pertama yang akan diambil, membina universitas hanya berputar-putar dalam masalah yang nyata, karena memang inilah yang paling bisa dilihat dan ditunjukan, namun bagi yang melihat persaingan ke depan lebih mengarah pada persaingan pengetahuan, tanpa mengabaikan hal fisik, maka pengembangan SDM akan menjadi prioritas, dan ini perlu komitmen yang kuat karena time-response dari cara ini lama dan susah dilihat apalagi ditunjukan, namun pendekatan ini sebenarnya akan sangat dirasakan dalam menyehatkan dan mengembangkan suatu Organisasi menjadi organisasi pembelajar (learning organization)

        Para Pakar berpendapat bahwa dalam era dewasa ini pandangan yang berbasis SDM nampaknya lebih penting, mengingat persaingan yang terjadi justru ditentukan oleh bagaimana sumberdaya manusia tersebut berperan dan berkreasi bagi kemajuan organisasi, dan dalam konteks ini pendidikan menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan kemampuannya. Sumberdaya manusia / Human Capital merupakan sumberdaya strategis, bertambah secara inkremental bukan alokatif, karena merupakan sumberdaya yang berbasis pengetahuan (knowledge based resources) yakni sumberdaya yang mencakup keterampilan, kemampuan, kapasitas serta kapabilitas pembelajaran. Kapasitas dan kapabilitas tersebut pada gilirannya akan dapat memupuk sumberdaya sosial yang juga amat diperlukan dalam bentuk jaringan kerja baik internal maupun dengan pihak eksternal organisasi, ini berarti networking juga menjadi hal yang penting dalam memenangkan persaingan. Pengembangan Sumberdaya manusia merupakan prasyarat bagi pengembangan organisasi, artinya tanpa hal itu orang bisa punya alasan untuk meyakini kecilnya kemungkinan organisasi untuk tetap hidup dan bertahan dalam era kompetisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar