Jumat, 21 Maret 2014

Dinamika Organisasi

        Jika dilihat dari asal katanya, dinamika memiliki arti tenaga/kekuatan yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap setiap keadaan keadaan. Sedangkan organisasi merupakan kumpulan orang-orang yang merupakan kesatuan sosial yang mengadakan interaksi yang intensif dan mempunyai tujuan bersama.
     Dengan demikian dinamika organisasi merupakan sebuah konsep yang menggambarkan proses kelompok yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu berubah-ubah. Selaian itu, Dinamika Organisasi adalah suatu organisasi yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami.

A. Dinamika Konflik

      Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik adalah  perbedaan pendapat antara anggota satu dengan yang lain akibat kurangnya komunikasi di dalam organisasi. Konflik Organisasi (organizational conflict) adalah ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya- sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja dan atau kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai dan persepsi.Konflik dapat menimbulkan bermacam-macam dinamika perilaku berorganisasi.

     Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan di bawa sertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.

B. Jenis dan Sumber Konflik

     Berikut ini adalah lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi, yaitu : Konflik Intrapersonal, Konflik Interpersonal, Konflik Antar Individu dan Kelompok, Konflik Antar Kelompok dan Konflik Antar Organisasi.

1. Konflik Intrapersonal
    Adalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus. Sebagaimana diketahui bahwa dalam diri seseorang itu biasanya terdapat hal-hal sebagai berikut :
  1. Sejumlah kebutuhan-kebutuhan dan peranan-peranan yang bersaing.
  2. Beraneka macam cara yang berbeda yang mendorong peranan-peranan dan kebutuhan-kebutuhan itu terlahirkan.
  3. Banyaknya bentuk halangan-halangan yang bisa terjadi di antara dorongan dan tujuan.
  4. Terdapatnya baik aspek yang positif maupun negatif yang menghalangi tujuan-tujuan yang diinginkan.
Hal-hal di atas dalam proses adaptasi seseorang terhadap lingkungannya acapkali menimbulkan konflik. Kalau konflik dibiarkan maka akan menimbulkan keadaan yang tidak menyenangkan.
Ada tiga macam bentuk konflik intrapersonal yaitu :
  1. Konflik pendekatan-pendekatan. Contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama menarik.
  2. Konflik pendekatan-penghindaran. Contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama menyulitkan.
  3. Konflik penghindaran-penghindaran. Contohnya orang yang dihadapkan pada satu hal yang mempunyai nilai positif dan negatif sekaligus.
2. Konflik Interpersonal
   Adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena pertentangan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain. Konflik interpersonal ini merupakan suatu dinamika yang amat penting dalam perilaku organisasi. Karena konflik semacam ini akan melibatkan beberapa peranan dari beberapa anggota organisasi yang tidak bisa tidak akan mempengaruhi proses pencapaian tujuan organisasi tersebut.

3. Konflik Antar Individu-individu dan Kelompok-kelompok
  Hal ini seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka. Sebagai contoh dapat dikatakan bahwa seseorang individu dapat dihukum oleh kelompok kerjanya karena ia tidak dapat mencapai norma-norma produktivitas kelompok dimana ia berada.

4. Konflik Antara Kelompok Dalam Organisasi Yang Sama
    Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam organisasi-organisasi. Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja – manajemen merupakan dua macam bidang konflik antar kelompok.\

5. Konflik Antara Organisasi
    Contoh seperti di bidang ekonomi dimana Amerika Serikat dan negara-negara lain dianggap sebagai bentuk konflik, dan konflik ini biasanya disebut dengan persaingan. Konflik ini berdasarkan pengalaman ternyata telah menyebabkan timbulnya pengembangan produk-produk baru, teknologi baru dan servis baru, harga lebih rendah dan pemanfaatan sumber daya secara lebih efisien.

Sumber atau Penyebab Terjadinya Konflik
  • Suatu situasi dimana tujuan-tujuan tidak sesuai.
  • Keberadaan peralatan-peralatan yang tidak cocok atau alokasi-alokasi sumber daya yang tidak sesuai.
  • Suatu masalah yang tidak tepatan status.
  • Perbedaan pandangan.
  • Adanya aspirasi yang tidak ditampung.
C. Strategi Penyelesaian Konflik

     Mengendalikan konflik berarti menjaga tingakat konflik yang kondusif bagi perkembangan organisasi sehingga dapat berfungsi untuk menjamin efektivitas dan dinamika organisasi yang optimal. Namun bila konflik telah terlalu besar dan disfungsional, maka konflik perlu diturunkan intensitasnya, antara lain dengan cara :
  1. Mempertegas atau menciptakan tujuan bersama. Perlunya dikembangkan tujuan kolektif di antara dua atau lebih unit kerja yang dirasakan bersama dan tidak bisa dicapai suatu unit kerja saja.
  2. Meminimalkan kondisi ketidak-tergantungan. Menghindari terjadinya eksklusivisme diatara unit-unit kerja melalui kerjasama yang sinergis serta membentuk koordinator dari dua atau lebih unit kerja.
  3. Memperbesar sumber-sumber organisasi seperti : menambah fasilitas kerja, tenaga serta anggaran sehingga mencukupi kebutuhan semua unit kerja.
  4. Membentuk forum bersama untuk mendiskusikan dan menyelesaikan masalah bersama. Pihak-pihak yang berselisih membahas sebab-sebab konflik dan memecahkan permasalahannya atas dasar kepentingan yang sama.
D. Motivasi
     
     Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi.

        Motivasi merupakan masalah yang kompleks dalam organisasi karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi adalah berbeda-beda. Dan berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda pula. Motivasi dapat ditimbulkan baik oleh faktor internal maupun eksternal tergantung darimana suatu kegiatan dimulai. Kebutuhan dan keinginan yang ada dalam diri seseorang akan menimbulkan motivasi internal. Begitu juga dalam suatu organisasi, setiap individu akan mempunyai kebutuhan dan keinginan yang berbeda dan unik.

E. Teori Motivasi 

Ada tiga motivasi utama yang sering diajukan, yaitu :
1. Model Tradisional
    Sering disebut model klasik, dicetuskan oleh Frederick Winslow Taylor. Model ini menyatakan bahwa motivasi pada seseorang hanya dipandang dari sudut pemenuhan kebutuhan fisik atau biologis saja. Khususnya untuk pekerja hanya dapat dimotivasi dengan imbalan uang.

2. Model Human Relation
   Diartikan sebagai model hubungan manusiawi dengan penekanan pada kontak sosial merupakan kebutuhan bagi manusia yang bekerja dalam suatu organisasi.. Model ini dicetuskan oleh Elton Mayo sebagai akibat kejenuhan karyawan dalam melakukan pekerjaan yang sama secara berulang. Elton Mayo menekankan pada pentingnya pengakuan atau penghargaan terhadap kebutuhan sosial pekerja.

3. Model Sumberdaya Manusia
     Dengan penekanan pada motivasi tidak hanya oleh masalah pemenuhan kebutuhan biologis saja akan tetapi juga kebutuhan mendapatkan kepuasan.

1. Teori Hierarki Kebutuhan
      Menurut Maslow didalam diri setiap manusia ada lima jenjang kebutuhan, yaitu:
  • Faali (fisiologis)
  • Keamanan, keselamatan dan perlindungan
  • Sosial, kasih saying, rasa dimiliki
  • Penghargaan, rasa hormat internal seperti harga diri, prestasi
  • Aktualisasi-diri, dorongan untuk menjadi apa yang mampu ia menjadi.
    Jadi jika seorang pimpinan ingin memotivasi seseorang, menurut Maslow, pimpinan perlu memahami sedang berada pada anak tangga manakah bawahan dan memfokuskan pada pemenuhan kebutuhan-kebutuhan itu atau kebutuhan dia atas tingkat itu.

2. Teori X dan Y
    Teori yang dikemukakan oleh Douglas McGregor yang menyatakan bahwa dua pandangan yang jelas berbeda mengenai manusia, pada dasarnya satu negative (teori X) yang mengandaikan bahwa kebutuhan order rendah mendominasi individu, dan yang lain positif (teori Y) bahwa kebutuhan order tinggi mendominasi individu.

3. Teori Motivasi – Higiene
     Dikemukakan oleh psikolog Frederick Herzberg, yang mengembangkan teori kepuasan yang disebut teori dua faktor tentang motivasi. Dua factor itu dinamakan factor yang membuat orang merasa tidak puas atau factor-faktor motivator iklim baik atau ekstrinsik-intrinsik tergantung dari orang yang membahas teori tersebut. Faktor-faktor dari rangkaian ini disebut pemuas atau motivator yang meliputi:
  • Prestasi (achievement)
  • Pengakuan (recognition)
  • Tanggung Jawab (responsibility)
  • Kemajuan (advancement)
  • Pekerjaan itu sendiri ( the work itself)
  • Kemungkinan berkembang (the possibility of growth)
4. Teori kebutuhan McClelland
      Teori ini memfokuskan pada tiga kebutuhan :
  • Prestasi (achievement)
  • Kekuasaan (power)
  • Afiliasi (pertalian)
5. Teori Harapan  
    Victor Vroom, teori ini beragumen bahwa kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dengan suatu cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu keluaran tertentu dan pada daya tarik dari keluaran tersebut bagi individu tersebut. Teori pengharapan mengatakan seorang karyawan dimotivasi untuk menjalankan tingkat upaya yang tinggi bila ia meyakini upaya akan menghantar kesuatu penilaian kinerja yang baik, suatu penilaian yang baik akan mendorong ganjaran-ganjaran organisasional, seperti bonus, kenaikan gaji, atau promosi dan ganjaran itu akan memuaskan tujuan pribadi karyawan tersebut.

6. Teori Keadilan
   Teori motivasi ini didasarkan pada asumsi bahwa orang-orang dimotivasi oleh keinginan untuk diperlakukan secara adil dalam pekerjaan, individu bekerja untuk mendapat tukaran imbalan dari organisasi.

7. Teori Penguatan
       Teori ini tidak menggunakan konsep suatu motive atau proses motivasi. Sebaliknya teori ini menjelaskan bagaimana konsekuensi perilaku dimasa yang lalu mempengaruhi tindakan dimasa yang akan dating dalam proses pembelajaran.

Organisasi

A. Tipe atau Bentuk Organisasi

     Dalam organisasi di Indonesia saat bermacam -macam bentuk organisasi baik bersifat organisasi kemasyarakatan ,atau organisasi partai politik.Bahkan dalam pemerintahan di katakan organisasi beskala nasional.karena organisasi itu terdiri dari anggota dan pengurus. Di dalam bentuk organisasi dapat kita bedakan sebagai berikut :
1. Piramida Mendatar(flat)
    Mempuanyai ciri-ciri diantaranya :
  • Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hararki kewenangan sedikit.
  • Jumlah pekerja(bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak
  • Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil,di negara kita bisa kita lihat misal nya organisasi kemiliteran.
2. Piramida Terbalik
   Organisasi piramida terbalik adalah kebalikan dari tipe piramida terbalik adalah jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi-organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti organisasi-organisas atau lembaga-lembaga penelitian, lembaga-lembaga pendidikan.

3. Type Kerucut
    Type organisasi kerucut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
  • Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak.
  • Rentang kendali sempit.
  • Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada penjabat/pimpinan yang bawah/rendah
  • Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
  • Jumlah informasi jabatan cukup besar.
Bentuk Organisasi
Dalan berorganisasi tentu mempunyai bentuk bentuk organisasi yaitu : 
  1. Bentuk Organisasi Garis : Bentuk ini merupakan nbentuk organisasi paling tua dan paling sederhana. Bentuk organisasi diciptakan oleh Henry Fayol. Biasa juga disebut dengan organisasi militer dimana cirinya adalah struktur organisasi ini relatif kecil, jumlah karyawan yang relatif sedikit, saling kenal, dan spesialisai kerja yang belum begitu rumit dan tinggi.
  2. Bentuk Organisasi Fungsional : Bentuk ini merupakan bentuk dimana sebagian atau segelintir pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan berwenang memberikan komando pada bawahannya. Bentuk ini dikembangkan oleh FW Taylor.
  3. Bentuk Organisasi Garis dan Staff : Bentuk ini umumnya dianut oleh organisasi besar, daerah kerja yang luas, mempunyai bidang tugas yang beraneka dan rumit serta jumlah karyawan yang banyak. Bentuk ini diciptakan oleh Harrington Emerson.
  4. Bentuk Organisasi Fungsional dan Staff : Bentuk ini merupakan kombinasi dari bentuk organisasi fungsional dan bentuk organisasi garis dan staff. Adapun kebaikan dan keburukan dari bentuk organisasi ini adalah juga merupakan kombinasi dari bentuk diatas.
B. Struktur atau skema organisasi

      Struktur atau skema organisasi yaitu satuan organisasi yang mempunyai hubungan dan saluran wewenang dan tanggung jawab yang ada dalam organisasi.jadi arti organisasi dan tipe organisasi sering disamakan, padahal keduanya berbeda. Menurut tipenya organisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi dengan tipe piramid dan organisasi dengan tipe kerucut. Bentuk organisasi memandan dari segi tata hubungan , wewenang, dan tanggung jawab yang ada dalam suatu organisasi.

    Struktur Organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu perusahaan ,sedangkan disetiap komponen dari organisasi tersebut adalah saling tergantung,yang apabila setiap bagian dapat dikeloladengan baik maka organisasi tersebutpun akan ikut membaik.

   Sedangkan pengorganisasian (Organizing) adalah proses pengaturan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan memperhatikan lingkungan yang ada.hal ini akan sangat mempengaruhi dalam kelancaran atau kesejahteraan organisasi tersebut. Lingkungan adalah faktor yang sangat mempengaruhi. Tentu dalam tujuan sebuah organisasi yang baik tidak akan mengorbankan lingkungan sekitar demi kepentingan organisasinya semata.

Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu :
1. Bentuk Vertikal
2. Bentuk Mendatar / horizontal
3. Bentuk Lingkaran / circular
4. Bentuk Setengah lingkaran / semi Sircular
5. Bentuk Elliptical
6. Bentuk Piramida terbalik (Invented Piramid)

Bagan organisasi adalah suatu upaya dengan tulisan atau lisan untuk menunjukan tingkatan organisasi :
  1. Bagan mendatar ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari kiri kea rah kanan atau sebaliknya.
  2. Bagan Lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinana sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke aarah bidang lingkaran.
  3. Bagan Setengah lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kea rah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya.
  4. Bagan Elips ialah bentuk bagan satuan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat Elips kea rah bidang elips.

Sistem Perilaku Organisasi

      Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana seharusnya perilaku tingkat individu, tingkat kelompok, serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi).

     Perilaku organisasi juga dikenal sebagai Studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi, dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi dan psikologi. Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini adalah studi tentang Sumber daya manusia dan psikologi industri serta perilaku organisasi.

Cara pandang kesisteman :

- Sistem tertutup : hasil adalah selalu buah dari suatu usaha dan manusia hanyalah bagian dari mesin organisasi yang kompleks.
- Sistem terbuka : kekuatan yang berupa perasaan, norma dan sikap berpengaruh terhadap perilaku seseorang dlm. organisasi (faktor lingkungan ikut berperan thd. perilaku seseorang dalam organisasi).

Ada dua pola system yakni :
1. Open system (system terbuka) 
2. Closed system (system tertutup)

   Suatu system dikatakan “terbuka”, jika mempunyai transaksi dengan lingkungan dimana ia berada. Transaksi antara suatu organisasi dengan lingkungannya mencakup ‘input” dan “output”. Input biasanya dalam bentuk informasi, energy, uang, pegawai, material dan perlengkapan yang diterima organisasi dari lingkungannya. Output organisasi pada lingkungannya dapat berbentuk macam-macam tergantung pada sifat organisasi.

   Organisasi sebagai system yang menciptakan dan menjaga lingkungan didalamnya memuat interaksi manusia yang kompleks ( baik antar individu maupun dalam kelompok).perilaku organisasi merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana seharusnya perilaku tingkat individu, tingkaat kelompok, serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi).

    Perilaku organisasi juga dikenal sebagai studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi, dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi, dan sumber daya manusia dan pisikologi industry serta perilaku organisasi. Seperti halnya dengan semua ilmu social, perilaku organisasi berusaha untuk mengontrol, memprediksikaan, dan menjelaskan. Namun ada sejumlah kontroversi mengenai dampak etis dari pemusatan perhatian terhadap perilaku pekerja. Karena itu , perilaku organisasi (dan studi yang berdekatan denganya, yaitu psikologi industry)kadang-kadang dituduh telah menjadi alat ilmiah bagi pihak yang berkuasa. Terlepas dari tuduhan-tuduhan itu, perilaku organisasi dapat memainkan peranan penting dalam perkembangan organisasi dan keberhasilan kerja.

Cara Pandang Organisasi Sebagai Sistem

   Dalam teori organisasi dikenal adanya bermacam-macam pendapat tentang berbagai cara pandang, pendekatan, ajaran, tinjauan, model ataupun konsepsi. Di antara berbagai macam cara pandang tidak satupun yang memiliki kebenaran mutlak. Ini adalah salah satunya cara pandang organisasi sebagai sistem.

    Sistem adalah keterpaduan berbagai faktor yang saling berhubungan dan saling tergantung yang terikat oleh asas-asas tertentu dalam rangka pencapaian tujuan.

     Secara sederhana dalam cara pandang sistem terkandung berbagai pengertian sebagai berikut :
1) Input : Merupakan unsur yang dimasukan untuk diolah.
2) Pengolahan : Kegiatan mengubah input menjadi output.
3) Output : Hasil yang didapat dari pengolahan.
4) Umpan balik

Hubungan antara Manajemen, Organisasi, dan Tata Kerja

A. Hubungan Timbal Balik Antara Manajemen, Organisasi dan Tata Kerja

     Manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Rumusan tersebut mengandung pengertian adanya hubungan timbale balik antara kegiatan dan kerjasama disatu pihak dengan tujuan di pihak lain.

     Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perlu dibentuk suatu organisasi yang pada pokoknya secara fungsional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang dipersatukan dalam suatu kerjasama yang efisien untuk mencapai tujuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi organisasi adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapai tujuan. Jadi, dalam rangka manajemen maka harus ada organisasi, demikian eratnya dan kekalnya (consistency) hubungan antara manajemen dan organisasi.

Ø  Manajemen dan Tata Kerja

     Tata kerja atau metode adalah satu cara bagaimana (how) agar sumber – sumber dan waktu yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula.

Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk :
a)  Menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
b)  Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.
c)  Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.

Jadi hubungan antara manajemen dan tata kerja dapat dilukiskan seperti dibawah ini :
Manajemen : Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai factor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan.
Tata Kerja : Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.

Ø  Manajemen Organisasi dan Tata Kerja

Eratnya hubungan atau hubungan timbal balik antara ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut :
a) Manajemen : Proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia.
b) Organisasi : Alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerja sama.
c) Tata kerja : Pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien.
Dari konsep tersebut, jelaslah bahwa baik manajemen, organisasi maupun tata kerja ketiganya diarahkan kepada tercapainya tujuan.

B. Fungsi Satuan Organisasi dan Metode

Organisasi adalah sekumpulan orang atau badan yang mempunyai tujuan yang sama. Pandangan umum organisasi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Sebagai wadah : tempat dimana kegiatan manajemen dijalankan.
b. Sebagai proses : memperhatikan interaksi/kerja sama antar orang-orang yang menjadi anggota organisasi tersebut :
1. Hub. formal = hubungan yang ditetapkan secara resmi oleh top manajemen.
2. Hub. informal = mempunyai 3 peranan :
  1. Sarana komunikasi.
  2. Mengatur jalannya kerja
  3. Kebebasan bertindak oleh anggota organisasi tersebut.
c. Sebagai sistem :
1. Sistem sosial (antar sesama manusia).
2. Sistem fungsional (antar fungsi-fungsi yang dikaitkan secara tertentu dan integral untuk
     tercapainya suatu tujuan).
3. Sistem komunikasi (sistem tata saluran/arus informasi dalam organisasi).

Arti Pentingnya Organisasi dan Metode

A. Pengertian Organisasi dan Metode

     Organisasi berasal dari bahasa Yunani yaitu : organon (alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah unit tujuan bersama. Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat.

     Pengertian organisasi dan metode secara lengkap: rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan factor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah ditetapkan.

   Methode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah,maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan.

     Pengetahuan tentang metode-metode mengajar sangat di perlukan oleh para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar sangat bergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh guru. Metode adalah suatu cara yang menjadi pasti untuk mengerjakan atau meyelesaikan suatu pekerjaan. Jadi metode kerja atau cara kerja di dalam kantor sangat menentukan efisiensi kerja.

Adapun ciri-ciri dari Metode adalah :
  • Metode kualitatif cenderung subyektif dalam menentukan masalah dan perumusan masalah dan dalam deskripsi lebih banyak menggunakan data yang bersifat trend.
  • Menjabarkan suatu masalah pada rumusan itu.
Dalam hal ini banyak sekali pengertian organisasi menurut pendapat-pendapat para ahli sebagai berikut :
  • Organisasi Menurut Stoner : Pengertian Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
  • Organisasi Menurut James D. Mooney : Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
  • Organisasi Menurut Chester I. Bernard : Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Organisasi dapat dilihat dengan cara berbeda, yaitu :

1. Organisasi dalam arti statis
Melihat organisasi sebagai sesuatu yang tidak bergerak/diam. Organisasi dipandang sebagai wadah atau alat untuk mencapai tujuan, wadah bekerjasama, wadah bagi administrasi dan manajemen yang memungkinnya bergerak. Organisasi dipandang sebagai jaringan dari hubungan kerja yang bersifat formal yang tergambar dalam bagan organisasi. Organisasi sebagai saluran hierarki kedudukan yang ada yang menggambarkan garis wewenang, garis komando, dan garis tanggung jawab.

2. Organisasi dalam arti dinamis
Organisasi merupakan organ yang hidup, selalu bergerak, mengadakan pembagian tugas berdasarkan sistem dan ruang lingkup. Terdiri dari sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. 2 kemungkinan dalam organisasi yang dinamis, yaitu kemungkinan untuk tumbuh dan berkembang, serta kemungkinan organisasi untuk mati.

3. Organisasisebagai sistem kerja sama
Adanya sekelompok orang yang mengadakan kerjasama yang dilandasi oleh kesamaan tujuan. Suatu sistem mengenai pekerjaan-pekerjaan yang dirumuskan dengan baik dan dilengkapi dengan wewenang, tugas, dan tanggung jawab. Adanya spesialisasi fungsi dari suatu tugas bersama. Sistem terencana dari usaha kerjasama dengan memberikan peran kepada setiap orang untuk dijalankan, wewenang, tugas, dan tanggungjawab untuk dilaksanakan.

 4. Organisasi sebagai sistem tata hubungan kerja
  • Tata hubungan pribadi
  • Tata hubungan formal
  • Tata hubungan informal
  • Tata hubungan langsung
  • Tata hubungan tidak langsung
  • Tata hubungan vertikal (up/down ward)
  • Tata hubungan horizontal
  • Tata hubungan diagonal (up/down ward diagonal)
5. Organisasi sebagai proses pembagian tugas
Suatu proses menetapkan dan mengelompokkan jenis pekerjaan yang diikuti pelimpahan wewenang dan tanggungjawab. Rangkaian bagian-bagian saling tergantung dan berdiri sebagai sebuah satu kesatuan yang utuh. Proses pembagian tugas dan menentukan siapa yang mengemban tugas dan tanggung jawab. Proses kegiatan penyusunan, pengembangan, pemeliharaan dari pola hubungan kerja dari bagian-bagian/individu-individu dalam organisasi.

B. Sejarah Organisasi

(Nancy Dixon, 1994) Organisasi adalah kemampuan untuk memanfaatkan kapasitas mental dari semua anggotanya guna menciptakan sejenis proses yang akan menyempurnakan organisasi.
(Peter Senge, 1990) Organisasi di mana orang-orangnya secara terus-menerus mengembangkan kapasitasnya guna menciptakan hasil yang benar-benar mereka inginkan, di mana pola-pola berpikir baru dan berkembang dipupuk, di mana aspirasi kelompok di beri kebebasan, dan di mana orang-orang secara terus-menerus belajar mempelajari (learning to learn) sesuatu secara bersama.
(Burky dan Perry, 1998) Organisasi adalah sebuah kesatuan yang terdiri dari sekelompok orang yang bertindaksecara bersama-sama dalam rangka mencapai tujuan bersama.

C. Desain Organisasi Formal & informal

Organisasi Formal

   Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.

Organisasi Informal

   Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.

D. Teori Organisasi

1. Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisional)‏
    Teori klasik (classical theory) berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800 (abad 19). Secara umum digambarkan oelh para teoritisi klasik sebagai sangat desentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas.

a. Teori Birokrasi
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas, dan organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.

b. Teori Administrasi
Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reily dari Amerika.
Henry Fayol industrialis dari Perancis, pada tahun 1841-1925 mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi adalah :
  • Pembagian kerja (division of work)
  • Wewenang dan tanggung jawab (authorityand responsibility)
  • Disiplin (discipline)
  • Kesatuan perintah (unity of command)
  • Kesatuan pengarahan (unity of direction)
  • Mendahulukan kepentingan umum daraipada pribadi
  • Balas jasa (remuneration of personnel)
  • Sentralisasi (centralization)
  • Rantai scalar (scalar chain)
  • Aturan (oreder)
  • Keadilan (equity)
  • Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
  • Inisiatif (initiative)
  • Semangat korps (spirit de corps)
c. Manajemen Ilmiah
Manajemen ilmiah (scientific management) dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor. Ada 2 pendapat tentang manajemen ilmiah. Pendapat pertama mengatakan manajemen ilmiah adalah penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah-masalah organisasi. Pendapat kedua mengatakan manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme atau teknik “a bag of tricks” untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi.

2. Teori Neo Klasik (Teori Hubungan atau Manusiawi)‏
   Teori neoklasik secara sederhana sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik mendifinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama.

3. Teori Organisasi Modern
    Teori modern disebut juga sebagi analisa system pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat pada semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan & saling ketergantungan, yang didalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan system terbuka.

Senin, 17 Maret 2014

Perjalanan Menuju Universitas

     Oke kali ini gue mau cerita tentang perjuangan gue setelah lulus dari SMA. Dulu waktu di sekolah, pas SNMPTN gue milih empat prodi. Disitu ada dua universitas yang gue mau, yaitu IPB sama UIN. Dulu gue maaaaau banget masuk IPB, gak tau kenapa kayanya enak gitu masuk sana. Waktu itu gue pilih jurusan ilmu gizi sama teknologi pangan. Hmmmm.... mungkin pilihan gue kali salah kali ya, jurusan itu banyak banget peminatnya. Singkat kata singkat cerita dari jurusan  itu semu gue gak ada yang keterima dan di UIN pun juga begitu gak keterima juga haha.

     Terus dulu pernah dapet kesempatan buat masuk PNJ. Ya karna dulu tuh dari setiap kelas XII yang nilainya bagus dapet kesempatan dari PNJ lewat jalur prestasi. Yap alhamdulillah gue salah satunya yang dapet kesempatan itu. Dulu gue milih multimedia. Tapi apalah daya, saingan dari sekolah lain banyak dan gue pun gak lolos buat masuk PNJ.

      Terus lagi, sama kaya PNJ lewat jalur prestasi gue dapet kesempatan juga buat ke UIN. Disitu banyak banget prodinya, kalo gak salah ada 6 prodi. Tapi ya mungkin emang bukan jalan gue buat lewat jalur prestasi, dan alhasil pun gue gagal juga masuk UIN .

    Yaaaaa...lewat jalur prestasi gagal semua. Sedih mah pastilah kalo tau kita gak lolos. Tapikan ada pepatah “Banyak jalan menuju roma”. Oke dari situ gue coba buat ikut SBMPTN. Udah ada niat ikut SBM, gue belajarlah. Tapi ya gitu belajarnya rada niat gak niat. Mau perang tapi kurang amunisilah istilahnya. Waktu SBM bisa di bilang itu banyak perjuangannya ya. Kenapa gitu? Ya karna pas daftar SBM, terus tau letak lokasi buat ujiannya ternyata dapet di jakarta timur juga. Seneng dong jakarta timur berarti kan gak jauh ya. Eh ternyata itu semua salah besar. Sebelum hari H gue survei tempatnya daaaaaaan itu lumayan jauh banget. Dan kalo pagi itu rawan banget sama macet. Tapi ya namanya buat masa depan gue jalanin deh semua itu.

     Pas SBM gue milih UNJ semua. Karna gak boleh keluar kota dan jauh-jauh alhasil di jakarta itu kan paling ada UI, UIN sama UNJ. Kalo UI? Mau sih masuk situ, tapi apa bisa lewat jalur SBM? Udah pesimis duluan sih, jadi gak milih UI deh. Kalo UIN? Itu lumayan jauh. Kalo kuliah pulang pergi ya capeklah pasti. Nah makanya gue milih UNJ yang gak jauh-jauh bangetlah dari rumah karna kampusnya kan di a Rawamangun.

     Selesai dua hari test SBM akhirnya gue nunggu hasil tuh. Bedoa banget bisa masuk UNJ. Pas hari pengumuman ternyataaaaaaa.... sama dengan yang lain gue pun gak lolos. Udah mulai putus asa tuh buat masuk PTN. Udah kepikiran buat masuk PTS, tapi ada satu jalur lagi tuh, namanya UMB. Di UMB gue masih kekeh juga milih UNJ, yaudah kan pas daftar gue milih UNJ lagi, dan pas tau lokasi ujiannya ternyata di kampus UNJ gedung B. Yaudahlah ya itu deket di rawamangun juga.

      Pas hari H sama lah kaya SBM soalnya ya begitu, mayan banget bikin muter otak haha. Selesai test UMB yaudahlah cuma bisa berdoa semoga lolos deh mau di jurusan apapun yang penting dapet PTN. Itu doang yang dulu gue fikirin. Terus bilang sama mama, kalo gak lolos juga gimana mah? Masuk UHAMKA apa Gunadarma nih? Dan mama pun nyerahin semuanya ke gue.

      Pas udah hari pengumuman, ternyata eh ternyata sama aja kaya yang lain gue gak lolos juga pemirsah huhuhuuu sedih banget kan udah nyoba berapa kali tapi semuaaaaanya gagal. Yaudahalah akhirnya gue memutuskan buat masuk Gunadarma lewat jalur mandiri.

      Udah deh sampe sini aja capek juga ceritanya haha. Ya so intinya ya, kalo lo mau masuk universitas lo harus belajar sungguh-sungguh jangan mau-mau enggak-enggak. Di bilang nyesel ya nyesel sih kenapa dari dulu kebanyakan mainnya di banding belajarnya. Tapi ya nasi udah jadi bubur. Semuanya udah terjadi. Sekarang mah bisa jalanin aja yang udah ada. Dan berdoa semoga kedepannya bisa jadi yang terbaik dan bisa sukses. Amin ya Allah;)