Minggu, 24 November 2013

Departemensasi

Pengertian Departemensasi

Suatu organisasi memiliki suatu permasalahan dan pekerjaan yang harus diselesaikan. Dalam hal ini perlu adanya pembagian tugas dalam setiap penanganan setiap pekerjaan. Pembagian tersebut dinamakan departementasi. Departementasi sangat penting dalam suatu organisasi sebab departementasi yang dilaksanakan dengan pertimabangan yang matang dapat menghasilkan efesiensi danefektifitas kerja sebuah organisasi.

Departementasi adalah aktivitas untuk menyusun satuan satuan organisasi yang akan diserahi bidang kerja tertentu atau fungsi tertentu. Efesiensi kerja tergantung kepada keberhasilan integrasi satuan-satuan yang bermacam-macam dalam organisasi. 

Pembagian Departemensasi

Macam-macam berntuk departemensasi yaitu :

1. Departementasi Fungsional
Departemen Fungsional adalah pengelompokan fungsi yang sama atau kegiatan yang sejenis untuk membentuk satuan organisasi. Ini merupakan bentuk organisasi yang paling umum dan bentuk dasar departementasi.

Individu dikelompokkan berdasarkan ketrampilan, pengetahuan, dan tindakan yang dilakukan. Misalnya organisasi hanya terbagi dalam bagian administrasi, dan bagian operasi.
Pembentukan satuan satuan organisasi yang masing masing diserahi mengurus sekelompok aktivitas yang tergolong sejenis menurut sifatnya atau pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan.

Kebaikan dan Kelemahan Departementasi Fungsional

Kebaikan :
  1. Pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama.
  2. Menciptakan efisiensi melalui spesialisasi.
  3. Memusatkan keahlian organisasi.
  4. Memungkinkan pengawasan manajemen puncak.
  5. Tugasnya jelas.
  6. Pengetahuan yang dibutuhkan tidak banyak.
  7. Hanya membutuhkan manajer saja yang harus berwawasan luas.
  8. Mudah dijelaskan pada anggota bila ada persoalan
Kelemahan :
  1. Menciptakan konflik antar fungsi.
  2. Adanya kemacetan pelaksanaan tugas.
  3. Umpan balik yang lambat.
  4. Memusatkan pada kepentingan tugasnya. 
  5. Para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif.
  6. Kejenuhan akibat monotonnya aktivitas.
  7. Komunikasi antar area tidak lancar terutama bila ada problem.
  8. Individu dalam bekerja hanya memperhatikan struktur hierarki.
2. Departementasi Devisional
Departementasi berdasarkan divisi melihat produk, layanan, dan klien sebagai faktor dasar pengelompokan. Pola ini digunakan untuk memudahkan usaha antisipasi ancaman atau oportuniti dari luar organisasi. Misalnya pada organisasi otomotif, organisasi terbagi atas divisi otomotif, divisi internasional, divisi keuangan. Dengan membagi divisi-divisi atas dasar produk, wilayah, langganan, dan proses, dimana tiap divisi merancang, memproduksi dan memasarkan produknya sendiri.

Dengan membagi divisi-divisi atas dasar produk, wilayah, langganan, dan proses, dimana tiap divisi merancang, memproduksi dan memasarkan produknya sendiri. 
Struktur organisasinya terdiri dari:
a. Struktur organisasi atas dasar produk
Setiap departementasi bertanggung jawab atas suatu produk yang berhubungan. Struktur ini dipakai bila teknologi pemrosesan dan metode pemasaran sangat berbeda.

b. Struktur organisasi atas dasar wilayah

Pengelompokan kegiatan atas dasar tempat dimana operasi berlokasi atau menjalankan usahanya. Faktor yang menjadi pertimbangan adalah bahan baku, tenaga kerja, pemasaran, transportasi dan lain sebagainya.

c. Struktur organisasi atas dasar langganan

Pengelompokan kegiatan yang dipusatkan pada penggunaan produk, terutama dalam kegiatan pengelompokan penjualan, pelayanan.

d. Struktur organisasi atas dasar proses

Pengelompokan kegiatan atas dasar proses yang sering dijumpai dalam departemen produksi. Kegiatan-kegiatan ini dapat dikelompokan menjadi departemen pemboran, penggilingan, penggergajian, perakitan dan penyelesaian terakhir. Ini digunakan atas dasar pertimbangan ekonomis.

e. Struktur organisasi atas dasar alphanumerical

Dapat digunakan pada pelayanan telepon, misalnya nomor 000000500000 ditempatkan dalam satu departemen dan lainnya di tempatkan di departemen yang lain juga.


Kebaikan dan Kelemahan Departementasi Devisional

Kebaikan :
  1. Semua kegiatan, ketrampilan, keahlian untuk memproduksi dan memasarkan dikelompokan menjadi satu dibawah seorang kepala.
  2. Semua kegiatan mudah untuk dikoordinasidan prestasi kerja terpelihara.
  3. Kualitas dan kecepatan membuat keputusan meningkat.
  4. Menempatkan pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan lingkungan divisi yang khas.
  5. Merumuskan tanggung – jawab dengan jelas dan perhatian dipusatkan pertanggungjawaban atas prestasi kerja.
  6. Membebaskan para kepala eksekutif dalam pembuatan keputusan strategi lebih luas.
  7. Cocok untuk lingkungan yang cepat berubah.
  8. Mempertahankan spesialisasi fungsional dalam setiap divisi.
Kelemahan :
  1. Berkembangnya persaingan disfungsional potensial atas sumber daya perusahaan dan konflik antara tugas dan prioritas.
  2. Seberapa besar delegasi wewenang diberikan.
  3. Masalah kebijaksanaan dalam alokasi sumber daya dan distribusi biaya overhead perusahaan. 
  4. Menimbulkan konsistensi kebijaksanaan antar divisi.
  5. Masalah duplikasi sumber daya dan perlatan yang tidak perlu.
  6. Masing-masing divisi bisa menghadapi problem yang sama sehingga terjadi pengulangan dalam pengatasannya.
  7. Target divisi bisa mengalahkan target organisasi.
  8. Konflik antar divisi bisa terjadi, bila terjadi problem organisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar