Rembulan semakin pucat
Saat rasa sakit di hati datang menyayat
Awan-awan semakin menghitam
Saat jiwa terasa karam
Langit malam semakin kelabu
Saat mulut kelu membisu
Embun malam semakin bening
Saat sukma terasa hening
Malamku tak berbintang
Saat kisahku berubah menjadi kenangan
Saat harapku berubah menjadi angan-angan
Saat senyumku berubah jadi tangisan
Malamku tak berbintang
Saat kisahku berubah menjadi amarah
Saat diamku berubah menjadi resah
Saat air mataku berubah menjadi darah
Malamku tak berbintang
Saat sukaku berubah menjadi duka
Saat tawaku berubah menjadi air mata
Saat cintaku berubah menjadi derita
Saat rasa sakit di hati datang menyayat
Awan-awan semakin menghitam
Saat jiwa terasa karam
Langit malam semakin kelabu
Saat mulut kelu membisu
Embun malam semakin bening
Saat sukma terasa hening
Malamku tak berbintang
Saat kisahku berubah menjadi kenangan
Saat harapku berubah menjadi angan-angan
Saat senyumku berubah jadi tangisan
Malamku tak berbintang
Saat kisahku berubah menjadi amarah
Saat diamku berubah menjadi resah
Saat air mataku berubah menjadi darah
Malamku tak berbintang
Saat sukaku berubah menjadi duka
Saat tawaku berubah menjadi air mata
Saat cintaku berubah menjadi derita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar