Rabu, 20 November 2013

Jerit Tangis Anak Jalanan

Ketika fajar menyingsing
Ku awali hariku dengan doa dan senyum
Ku mulai pekerjaanku
Dengan ditemani gitar kecilku

Tak perduli panasnya terik matahari
Tak perduli hujan yang membasahi tubuhku
Tak perduli apapun kata-kata orang
Semua yang kulakukan hanya untuk hidup

Ditengah keramaian kota
Aku merasa kesepian dalam keramaian
Aku hanyalah sank sebatang kara
Hidup dibawah kolong jembatan

Aku tak menginginkan semua ini
Tapi apa daya
Apa yang bisa aku lakukan selain ini
Yang aku bisa hanya berdoa dan berusaha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar